Mulai Go Live Tahap ke-2 (April 2010) semua aktivitas Perawatan harus di assign ke Work Breakdown Structure (WBS) dimana Anggaran Perawatan di tempelkan di WBS. Artinya WBS adalah field mandatory /wajib diisi dalam setiap pembuatan order (baik rutin ataupun overhaul).
Pengajuan Budget Perawatan di SAP-R3 standarnya harus diassign ke WBS. Dalam pembuatan planning Budgetting Perawatan Pabrik, anggaran dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu Rutin (R) dan Overhaul (M). Adapun format WBS, kodifikasinya antara Perawatan Rutin dan Overhaul dibedakan formatnya sbb :
A. Anggaran Perawatan Rutin
Tersusun dari 4 kelompok yang dipisahkan dengan tanda - kelompok pertama (R ) adalah kode Rutin kelompok kedua (K ) adalah kode Plant (contohnya K=CRM)
kelompok ketiga (Numerik 6 digit) adalah kode Cost Center kelompok keempat ( numerik 7 digit ) adalah kode Account.
Contoh : R-K-113447-6105011
WBS Perawatan Rutin Plant CRM cost center Perawatan mekanik CRM pada account Biaya Pemakaian Pelumas
B Anggaran Perawatan Overhaul
Tersusun dari 4 kelompok besar yang dipisahkan dgn tanda ( - ) kelompok pertama (M) adalah kode Overhaul kelompok kedua (NAAA) Numerik satu digit numerik dan 3 digit alphabet. Satu digit numerik adalah kode F/L Plant Tiga digit numerik adalah nomor / counter kelompok ketiga (2 digit numerik) adalah kode tahun
kelompok keempat (2 digit alphabet) adalah kode Area
Contoh : M-H001-10-HA
WBS Perawatan Overhaul Plant HSM nomor 001 tahun 2010 di Area
Furnace Hot Strip Mill
Account untuk Pusat Kendali Perawatan Pabrik (PK08) adalah :
9900026 Bahan Kimia Perawatan
9900025 Biaya Non Spare
6106008 Biaya Sewa Alat-alat Berat
6106004 Biaya Sewa Lain-lain
6105099 Biaya Insurance Spare
6105011 Biaya Pemakaian Pelumas
6105010 Biaya Pemakaian Suku Cadang
6105009 Pemakaian Produk untuk Perawatan
6105005 Biaya Perawatan Lapangan & Lingkungan Pabrik
6105003 Biaya Perawatan Prasarana Pabrik
6105002 Biaya Perawatan Gedung Pabrik
6105001 Biaya Perawatan Mesin & JO, WO
1401006 Biaya Perkakas Kecil & Pemeliharaan
Senin, 22 Februari 2010
Kodifikasi Work Breakdown Structure (WBS)
Selasa, 16 Februari 2010
Maintain Material Order Kontrak (JIT) Exceeded
Kebutuhan material / Equipment kontrak dalam suatu order, jika kebutuhannya melebihi ketersediaan maka harus dipartisi / klasifikasi jumlah order. Masukkan komponen sesuai jumlah ketersediaan spare part pada baris pertama beserta perangkat datanya. Kemudian kekurangan material tersebut dituliskan lagi pada baris kedua, dengan kode material yang sama dengan baris pertama, kemudian masukkan jumlah kekurangan material (Selisih antara jumlah kebutuhan dan jumlah ketersediaan). Dalam memasukkan material pada baris kedua ini ( jumlah kekurangannya ) yang akan dilakukan proses reservasi dari sistem, harus menghapuskan terlebih dulu nomor kontraknya (agreement number). Lebih jelasnya digambarkan dalam proses order sbb :
Contoh : buat order korektif (jenis WM) , di FL : KR-130-M010,
Sebagai contoh, komponen kontrak yang akan dipilih SM2990000020.
Kebutuhan material sebanyak 6 Ea. Ketersediaan di gudang 4 Ea. Maka sistem mengeluarkan information : QTY outline agreement defisit 2 Ea.
Selanjutnya ubah jumlah requirement qty (baris pertama) menjadi 4 (sesuai ketersediaan), kemudian masukkan kekurangan pada baris kedua (sesuai jumlah information defisit qty) 2 Ea
Hapus kontrak / agreement yang tertulis pada komponen baris ke dua (yang akan dilakukan order)
Save
Setelah di Save, akan terlihat bahwa kebutuhan material dibaris pertama Item Category (IC) nya adalah N (Non stock), sedangkan baris kedua Item Category menjadi L sehingga order material bisa dilakukan selanjutnya oleh Logistik.